Senin, 15 Mei 2017

Si Payah




Si Payah
Rabu, 10 Mei 2017
Halo bee, apa kabar? Apa masih belom ada yang berkunjung ke dunia kedua ku ini? Kok belom ada komen apapun, hihi. Apa yang ku tulis disini terlalu membosankan dan terlalu melebih-lebihkan keadaan. Maaf aku kawan tak kasat mataku, aku tidak bisa mengkontrol apa yang ada di otak dan  hatiku. Rasanya sulit untuk membuat mereka saling berkoordinasi. Hihihi, sekarang kuputuskan aku tak akan berharap siapapun akan mampir ke blog tak berguna ini. Makasih kawan tak kasat mataku yang entah ada atau tidak, kuharap kalian bahagia dan sehat selalu. Amin...
            Aku tak tahu kenapa aku memberi judul artikel ini seperti itu. Aku merasa kemalangan selalu menimpa mahluk sepertiku. Hihi, apa sekarang aku terlihat mulai melow lagi bee? Tolong maklumin yeth dan izinkan kulanjutkan celoteh hati yang tak dapat kuutarakan ini.
            Bee, aku mengecewakan banyak orang lagi hari ini. Aku malu. Aku lelah. Aku ingin menangis sekencang-kencangnya sekarang. Aku butuh seseorang sekarang. Aku benar-benar butuh seseorang yang siap memjawab pertanyaan bodohku. Aku hanya ingin seseorang sedikit hal yang hingga kini masih mengganjal langkahku.
            Bakat itu apa?
          Kenapa aku nggak menemukan bakatku?
          Apa aku akan selamat di masa depan?
          Apa, apa aku sekuat itu untuk bertahan dan menerima semuanya?
          Dan, apa aku berani bertanya kepada orang tua ku ‘banggakah mereka kepadaku?’
Bee, apakah pertanyaanku berlebihan? Aku benar-benar menangis sekarang. Temanku berkata padaku kalo bakat itu bawaan sejak lahir. Tapi, kenapa aku tidak menemukan hal yang menakjubkan di diriku? Apa itu artinya aku tak punya bakat? Lantas, apa orang tak berbakat sepertiku dapat bertahan dimasa depan? Jujur, membayangkan akan seperti apa aku dimasa depan itu sudah membuatku takut hingga air dimataku mengalir.
Tuhan, aku tak ingin mengeluh lagi. Tapi ini terasa bbenar-benar berat. Kerikil macam apa ini? Kenapa bisa seberat ini? Aku benar-benar ingin menghilang sekarang. Tuhan, apa aku terlalu berlebihan? Apa mungkin Kau sudah muak denganku. Kumohon sekali saja, bantu aku. Bantu aku mewujudkan orang-orang yang mengandalkanku. Aku ingin sesuatu yang kecil, tak besar tak apa.
Akan seperti apa aku besok saat berjalan, aku bersembunyi sekarang. Aku ingin di dalam gua ini saja. Jujur aku tak sanggup menerima tatapan kecewaa dan kasihan itu ditunjukkan kepadaku.
Ibu, cindy lelah. Maafin cindy, makasih, makasih, makasih...
Bapak, maafin cindy ya. Doa in cindy punya kekuatan untuk menghapus keringat dikeningmu.
Rasanya tak pantas aku berdoa disini.
Tuhan, aku akan bertahan semampuku.
Jangan hantam kerikil terlalu banyak ya. Jujur aku mungkin akan meledak jika Kau tambah terus, hiiihi...
Tuhan, aku percaya semua akan berakhir bahagia. Walau mungkin itu akhir yang paling akhir.
Tuhan, aku masih percaya  dengan kekuatan-Mu.
Tuhan, jika sekarang masih ada air yang menetes aku percaya Kau sedang mengelus kepalaku sekarang.
Terima kasih Tuhan...

Semua akan berakhir bahagia,
Walau mungkin itu akhir yang paling akhir^^



Si payah yang sok kuat
Cindy~