Si
Payah
Rabu, 10 Mei 2017
Halo
bee, apa kabar? Apa masih belom ada yang berkunjung ke dunia kedua ku ini? Kok
belom ada komen apapun, hihi. Apa yang ku tulis disini terlalu membosankan dan
terlalu melebih-lebihkan keadaan. Maaf aku kawan tak kasat mataku, aku tidak
bisa mengkontrol apa yang ada di otak dan
hatiku. Rasanya sulit untuk membuat mereka saling berkoordinasi. Hihihi,
sekarang kuputuskan aku tak akan berharap siapapun akan mampir ke blog tak berguna
ini. Makasih kawan tak kasat mataku yang entah ada atau tidak, kuharap kalian
bahagia dan sehat selalu. Amin...
Aku tak tahu kenapa aku memberi
judul artikel ini seperti itu. Aku merasa kemalangan selalu menimpa mahluk
sepertiku. Hihi, apa sekarang aku terlihat mulai melow lagi bee? Tolong
maklumin yeth dan izinkan kulanjutkan celoteh hati yang tak dapat kuutarakan
ini.
Bee, aku mengecewakan banyak orang
lagi hari ini. Aku malu. Aku lelah. Aku ingin menangis sekencang-kencangnya
sekarang. Aku butuh seseorang sekarang. Aku benar-benar butuh seseorang yang
siap memjawab pertanyaan bodohku. Aku hanya ingin seseorang sedikit hal yang
hingga kini masih mengganjal langkahku.
Bakat itu apa?
Kenapa aku nggak menemukan bakatku?
Apa aku akan selamat di masa depan?
Apa, apa aku sekuat itu untuk bertahan
dan menerima semuanya?
Dan, apa aku berani bertanya kepada
orang tua ku ‘banggakah mereka kepadaku?’
Bee, apakah
pertanyaanku berlebihan? Aku benar-benar menangis sekarang. Temanku berkata
padaku kalo bakat itu bawaan sejak lahir. Tapi, kenapa aku tidak menemukan hal
yang menakjubkan di diriku? Apa itu artinya aku tak punya bakat? Lantas, apa
orang tak berbakat sepertiku dapat bertahan dimasa depan? Jujur, membayangkan
akan seperti apa aku dimasa depan itu sudah membuatku takut hingga air dimataku
mengalir.
Tuhan, aku tak
ingin mengeluh lagi. Tapi ini terasa bbenar-benar berat. Kerikil macam apa ini?
Kenapa bisa seberat ini? Aku benar-benar ingin menghilang sekarang. Tuhan, apa
aku terlalu berlebihan? Apa mungkin Kau sudah muak denganku. Kumohon sekali
saja, bantu aku. Bantu aku mewujudkan orang-orang yang mengandalkanku. Aku
ingin sesuatu yang kecil, tak besar tak apa.
Akan seperti apa
aku besok saat berjalan, aku bersembunyi sekarang. Aku ingin di dalam gua ini
saja. Jujur aku tak sanggup menerima tatapan kecewaa dan kasihan itu
ditunjukkan kepadaku.
Ibu, cindy lelah.
Maafin cindy, makasih, makasih, makasih...
Bapak, maafin cindy
ya. Doa in cindy punya kekuatan untuk menghapus keringat dikeningmu.
Rasanya tak pantas
aku berdoa disini.
Tuhan, aku akan
bertahan semampuku.
Jangan hantam
kerikil terlalu banyak ya. Jujur aku mungkin akan meledak jika Kau tambah
terus, hiiihi...
Tuhan, aku percaya
semua akan berakhir bahagia. Walau mungkin itu akhir yang paling akhir.
Tuhan, aku masih
percaya dengan kekuatan-Mu.
Tuhan, jika
sekarang masih ada air yang menetes aku percaya Kau sedang mengelus kepalaku
sekarang.
Terima kasih
Tuhan...
Semua akan berakhir
bahagia,
Walau mungkin itu
akhir yang paling akhir^^
Si payah yang sok
kuat
Cindy~