Selasa, 04 April 2017

Little Secret

anyeong bee ^^
hari ini izinkan aku berkoaria. aku sedang lelah bee, jadi mohon dimaklumi yeth. aku sedang butuh seseorang buat berbagi, namun dia yang ku percaya sedang lelah ^^. do'a kan dia juga ya bee, semoga dia bahagia ^^
aku sangat merindukannya bee, hihihi. semoga sang malam menyampaikan salamku :)



Little Secret
Di tengah hujan yang terus turun ini, sedikit sejarah akan ku ukir dengan rasa yang penuh kepura-puraan layaknya segelas coklat pahit yang penuh ampas. Aku cindy, ya panggil saja aku dengan nama itu. Aku terlahir di keluarga yang biasa, tapi sesuatu yang luar biasa pahitnya telah terukir di tinta emas keluargaku. Sejarah tentang aku dan kelahiranku.
Aku terlahir normal seperti layaknya remaja seumuranku, hanya saja aku tumbuh dan berkembang lebih lambat dari mereka semua ditambah lagi beberapa organ tubuhku yang tak dapaat berfungsi sempurna layaknya teman sebaya ku. Aku memiliki otak yang bekerja ½ kali lebih lambat dari anak-anak seusia ku dan itu membuatku benar-benar tertinggal. Aku harus belajar selama 3 minggu hanya untuk memegang pensil dengan benar. Aku masih minum ASI di umur 4 tahun. Temen-temen perempuan sebayaku sering mengejekku mirip seperti laki-laki, dan kurasa itu adalah saat yang paling ku benci. Saat semua orang memuja temanku dengan kata ‘cantik’ tapi aku sering dikata-katai jelek. Bahkan saat aku berumur 5 tahun aku masih belum bisa menyatukan kancing dengan lubangnya, aku juga belum bisa memasukkan air kedalam botol.
Tapi, sesosok orang tua kedua ku membuatku tumbuh menjadi anak kecil yang dapat berpikir cepat tanpa batasan, aku sangat senang saat itu. Kurasakan coklat yang pahit itu menjadi manis, sedikit. Lucu mungkin saat yang membuat manis segelas coklat yang pahit itu adalah 2 buah bungkus krupuk yang dikalungkan di leherku. Dan dengan kepercayaan diri tingkat dewa aku tak melepasnya sampai akhirnya aku sampai di rumah. Aku sangat senang, sehingga semua orang membenciku karena aku terlalu sering pamer. Tapi bagi orang tuaku itu suatu hal yang luar biasa yang pernah kulakukan. Mungkin cerita masa kecilku lebih mirip seperti upik abu. Aku ditinggal orang tuaku dan terpaksa harus ikut kerabat dari bapakku. Dan pada masa itu, aku merasakan hidup sangat keras. Aku tidak boleh makan sebelum anak dari bibi ku itu makan, aku harus selalu mengalah dan menjadi pihak yang terasingkan.
Aku memiliki sedikit teman saat kecil karena sifat anehku yang sering diam dan berbicara sendiri dengan alam. Entah kenapa aku selalu percaya bahwa alam lah yang mengerti dengan keadaanku saat itu. Aku sering pergi diam-diam ke kolam belakang sekolah saat pramuka maupun jam istirahat. Tak banyak yang mau sebangku denganku, seingatku aku tak punya temen sebangku. Dan kekerasan yang pernah kudapat saat kecil dari temanku selalu membekas di ingatanku. Aku tak pernah diantar saat sekolah sehingga aku dititipkan ke kerabatku. Dan itu membuat temanku semena-mena denganku. Bahkan kepalaku sampai bocor gegara kena ayunan yang sengaja temanku ayunkan kearahku. Hidung ku pernah mimisan dulu karena tingkah konyol mereka semua yang diluar kendali. Kalau di ingat-ingat coklat yang tadinya agak manis berubah menjadi pahit lagi. Tapi aku masih punya teman kok, percayalah. Guruku TK tak terlalu kenal denganku tapi beliau bangga kepadaku. Beliau jugalah wanita cantik yang pertama kali kulihat. Dengan baju biru dan rok pendek biru dengan rambur sebahu dan senyum yang hangat dan suara lantang yang lembut.
Dan saat aku masuk kelas 1 SD, beban masih ku pikul saat aku kesulitan menerima pelajaran. Tak jarang aku mendapat nilai di bawah kkm, bahkan nol. Dan hinaan serta cemoohan dari teman serta guruku, mendatangkan keajaiban, aku mendapat juara kelas saat itu. Saat SD itu aku selalu mendapat juara 1 mungkin Cuma dua kali dapat juara 2 yaitu saat kelas dua. Banyak hal yang ku dapat dimasa kanak-kanak ini. Aku sudah mengenal sebuah sistem dimana anak berpangkat selalu di utamakan. Aku juga pernah masuk ke geng yang ditakuti seluruh SD saat itu. Tapi ya gitu, peranku hanya sebagai pusat saat mereka membutuhkanku dalam hal pelajaran. Saat adegan labrak-melabrak aku tak bisa apa-apa selain melihat dan menganalisis, bahkan saat aku dianggap menjadi penghianat aku juga pernah di labrak. Dan anak baru, yang berasal dari jember itu sukses ngebuat aku benar-benar tersakiti karena tingkahnya yang ringan tangan :v mungkin dia belum mengenal aku, tapi tak apa toh aku tak punya banyak kekuatan untuk melawan.
Aku juga sering menangis saat pelajaran SBK, bukan apa-apa sebenarnya, hanya saja aku tak pandai menggambar walaupun hanya sebuah garis lurus, bahkan sampai sekarangpun sama. Kebiasaanku masih sama, suka menyendiri dan berbicara dengan alam tanpa sepengatauhan temen-temenku. Dan aku paling benci saat guru favoritku membangga-banggakan temanku dan memandangku seolah-olah hina.  Dan malam paling indah adalah saat wisuda kelulusan. Mungkin aku sedang beruntung saat itu, aku menjadi juara 1 UN di SD ku dengan total rata-rata 9,1. Bangga, sumpah. Apalagi saat ketua komite memberiku uang 100 ribu. Tapi bukan itu yang mengena, melainkan saat teman-temanku bernyanyi di depan dan salah satu temanku melambaikan tangan padaku dengan airmata yang juga menetes.
Kini taman kanak-kanak dan SD ku telah terlewat. Laren depan sekolah, lapangan bulu tangkis, lapangan volly yang menjadi saksi aku nangis gegara kena bola, dan lapangan upacara yang pernah menjadi tempatku dihukum karena tak pramuka telah berubah, hanya ingatanku yang membuatnya terlihat sama. Tata boga yang berhasil ngebuat ricuh satu ruangan gegara kebakaran yang kelompokku timbulkan dan baju lucu yang pernah ku kenakan saat gerak jalan masih tertanam dengan subur diingatanku. Serta bangunan pertemuan dengan bangku panjang yang pernah menjadi tempat karantina paling sulit dalam hidupku. Aku dikelilingi manusia kecil yang berasal dari kasta tinggi. Tak banyak yang dapat ku jadikan teman karena sifat minderku. Serta mushola samping bangunan itu dan ayunan SD. Tak lupa sepeda biru besar yang telah menjadi saksi betapa kerasnya aku berusaha untuk sampai di tempat bimbingan itu ditengah hujan yang deras itu pula aku terjatuh ke galengan dengan tertimpa sepeda. Hemm,,, aku menangis saat itu. Tapi, berhenti saat aku sampai di sekolahan.
Masa SMP ku juga tak kalah ngenes dari masa kecilku. Awal masuk ruang unggulan tak banyak yang mau berteman denganku. Aku sering menangis saat pulang sekolah, aku benar-benar tertekan saat itu. Teman-teman baruku itu sering mengejekku dan menjadikanku bahan bully-an. Bahkan aku sering disama-sama kan dengan hewan yang hina dan menjijikkan. Guruku pun tak kalah, beliau sering memanggapku aneh. Aku benar-benar merasa tak ada gula yang mau memaniskan segelas coklat pahitku. Aku juga pernah disuruh ngebersihin Wc gegara nggak ikut pramuka. Bukan sengaja atau malas, saat itu aku sakit dan ketahuilah aku sekolah dengan mengendarai sepeda. Kaki ku tak sanggup ku angkat saat itu karena panas tinggi yang sedang menjangkitku. Tak ada surat atau apapun sehingga hukuman itu ditimpakan padaku. Aku benar-benar menahan air mata saat itu, saat anak-anak kelas lain mencemoohku, menghina ku sebagai murid yang malas. Padahal mereka tak tahu apa yang sebenarnya ku alami, aku tak punya alat komunikasi untuk memberitahu temanku kalo aku sakit ditambah lagi tak ada tetangga ku yang bisa ku titipi surat.
Nasib naas sering menimpaku, saat teman sebayaku bisa bermain kesana-kemari, aku harus berkutat dengan hal-hal yang mengikatku. Pandangan sebelah mata itu, hingga kini masih ku ingat. Seberapa keras aku berusaha menghilangkan pandangan itu tetap saja tak mampu. Aku sering dicampakkan bahkan oleh orang yang ku idolakan. Orang yang ku anggap sempurna untuk menjadi motivatorku. Anggap saja dia Mr. F, dia sangat sempurna. Bahkan dia adalah motivator tersuksesku, yang membuat nilai kkm ku mencapai 90. Sebelum sempat aku berterima kasih dia telah berhasil melukai kepercayaanku dan membuatku berhenti seketika. Hemm, terima kasih F ku harap kau bahagia walau bukan dia yang akhirnya yang jadi pendampingmu.
Masa SMP ku tutup dengan posisi ku yang jadi juara 3 paralel UN. Tak apa toh udah dapat rata-rata 8. Aku juga akan selalu ingat hinaan-hinaan yang mereka anggap lucu tapi menyakitiku.
Idiot.
Aneh.
Tikus.
Parasit.
Tukang suruh.
Dan nggak bisa ngapa-ngapain.
Dan semuanya. Aku masih mengingatnya.

Itulah sebab betapa banyak bicaranya aku di usiaku yang sudah tak lagi anak-anak ini. Aku sering tertawa keras hanya untuk menutupi kekacuan pikiranku. Tapi kawan SMA ku benar-benar beda, mereka rata-rata hanya bisa ngeliat dari cover dan mengumpat dalam diam. Begitu pula dengan ku. Entah lah, aku benar-benar lelah akhir-akhir ini dan butuh sesuatu untuk bersandar. Tapi semakin lama nyender akhirnya aku kejengkang juga, karena tempatku bersandar telah bergeser. Sekarang aku bingung harus curhat kesiapa selain buku yang tak dapat bicara itu.
Dan satu hal yang pasti, hanya 2 R yang membuatku nangis bombay karena cinta. Dan R terakhir ini telah terlalu banyak membuatku ngerasain hal baru. Saat ini dia sedang bosan, jadi tak ada niatan untuk memperpanjang masanya bersamaku. Mungkin ini saat yang tepat untukku mengakhiri semuanya, aku tak akan menuntut R terakhirku ini untuk memberi kepastian dan untukku sendiri aku tak akan menunggu lagi. Aku tak akan menangis lagi saat kau tak ada disana ketika aku membutuhnya untuk berbagi cerita. Aku akan menjadi diriku yang bahagia, jujur aku rindu dengan senyum yang selalu ku kembangkan dulu. Jadi untuk itu.....

Aku ingin meminta maaf kepadamu,
Kepada sesosok malaikat beraura gelap yang warna-warni
Sosok yang pernah mengisi hatiku hingga kini
Aku akan melangkah sekarang
Aku minta maaf setiap saat aku bisa mengutarakannya
Aku merasa telah terlalu banyak membuatmu semakin terbebani
Aku sadar aku terlalu egois terhadap hidupmu dan perasaanku
Dan itu membuatmu seolah-olah menjadi pihak yang jahat
Padahal itu semua salahku,
Aku yang terlalu perasa, sehingga menganggap lebih kebaikanmu.
Berjalanlah yang gagah baret merah,
Aku akan selalu menyebutmu dalam do’a ku
Do’a yang tak pernah kau sadari,
Do’a yang selalu membuatku merasa dekat denganmu
Untuk keinginanku itu, maaf...
Aku tak akan meminta mu membalas chat ku lagi
Aku tak akan berharap kau dapat meminjamkan jaket kesukaanku itu
Aku tak akan memaksamu melempar senyum kepadaku
Aku tak akan mengharapkanmu memberiku semangat,
Tapi,
Satu hal yang pasti,
Aku ingin melihatmu bahagia tanpa ada air mata turun dari ujung mataku
Dan, jujur aku merindukanmu
Pangeran impian ku
Pangeran yang mengendarai motor merah
Pangeran berwajah frozen
Vampire tampan yang suka ngowoh ku
Dan cahaya aurora yang mewarnai hatiku.
Terima kasih untuk semuanya,
Semua hal yang pernah kau berikan padaku
Entah kau sadari atau tidak. Aku akan selalu mengingatnya
Tapi. Yang pasti alam bawah sadarku dapat merasakan keberadaanmu.
Keberadaan yang mungkin orang lain tak tahu.
Entah itu sungguhan atau hanya kasihan,
Aku tetap berterima kasih padamu, kawanku,
Kawan laki-laki yang kuanggap istimewa.
Ku harap kau tak melupkanku~
Aku gadis bodoh dengan pemikiran galat dan tingkah aneh yang nyebelin
Cindy~
Sedikit coleteh malam ini, telah menguak sedikit rahasia pahit hidupku. Percaya lah bee setiap kepedihan pasti ada kebahagiaan dan lain waktu aku akan bercerita tentang itu. Dan kesimpulan nya, aku masih sama hanya saja aku bertambah besar. Aku masih belum bisa membuat garis lurus dan takut nyeberang sendirian kalo nggak terpaksa. Masih suka ngekhayalin hal-hal yang ke kanak-kanakan. Masih nggak bisa dapat nilai dalam mapel yang berkaitan dengan tangan, kaki dan mulut. Serta aku masih tak suka PBB. Dan image baru ku adalah, BAPERAN :v sebenarnya itu bukan suatu hal yang baru. Dari kecil aku memang gitu, aku selalu membawa perasaanku kesetiap manusia yang berbaik hati maupun berburuk hati padaku. Aku sudah terlalu sering di abaikan karena banyaknya kekurangan yang kupunya. Tapi, manusia luar biasa itu mau mengulurkan tangannya padaku. Kepada sesosok makhluk aneh sepertiku.
Ahh,, sudah terlalu banyak cakap aku ini. Sekarang tergantung kalian bee, mau percaya cerita tak guna diatas atau tidak ^^. Aku tetap berterima kasih padamu, kawan tak kasat mataku. See you next day bee~



Oddly Duck
Cindy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar